09 Mei, 2009



RATIFIKASI KA.KANDEPAG. PARE2 SULSEL


TEMUKAN MOMENTUM BARU DI BALIK PELANTIKAN KEPALA KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KOTA PAREPARE


Detik – detik pelantikan Kepala Kantor Departemen Agama Kota Parepare bertepatan pada Hari Rabu, 19 Rabiul Akhir 1430 H. – 15 April 2009 M. Bertempat di BARUGAE – Kompleks Rumah Jabatan Walikota Parepare pada pukul. 10. 43 Wita. Walikota Parepare Drs. H. Zain Katoe melantik secara resmi Drs. H. Safaruddin, M. Ag (sebagai Kepala Kantor Dep. Agama Kota Parepare) di dampingi isteri tercinta Hj. Andi Faridah, S. Pd.I (juga berprofesi sebagai Kepala Sekolah pada salah satu Sekolah Negeri di Kota Parepare).


Acara pelantikan tersebut di hadiri; Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sulawesi Selatan (Dr. H. Bahri Mappiasse, M. Ag) - dalam hal ini diwakilkan oleh KABAGSET & TU Kanwil Depag. Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Drs. H. Hamka, M. Ag) - Kapolres – Dandim 1405 ­– Ketua Pengadilan Negeri – Ketua Pengadilan Agama – Pimpinan Perguruan Tinggi – Para Muspida -Akedemisi - Tokoh Pendidik – Tokoh Agama – dan Tokoh Masyarakat Se - Kota Parepare. Drs. H. Hamka, M. Ag.(juga pernah menduduki jabatan Kepala Kantor Dep. Agama Kota Parepare).


Dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimaksih kepada Walikota Parepare Drs. H. Zain Katoe atas perekenan terlaksanannya acara pelantikan Kepala Kantor Dep. Agama Kota parepare secara definitif, dan ucapan selamat kepada Kakandep. Agama yang baru saja dilantik, dengan harapan kinerja dan pelayanan publik dapat lebih ditingkatkan. Dikatakan pula, saat ini Departemen Agama Provinsi Sulawesi Selatan tengah mengelolah lembaga pendidikan plus yang bertaraf internasional, di mana tenaga pengajar nantinya adalah bergelar Strata Dua (S2) dan Strata Tiga (S3) memiliki Sumber Daya Manusia yang memadai, komitmen dan etos kerja yang tinggi , juga dilengkapi fasilitas laboratorium , Tehnologi Informasi serta asrama bagi para siswa.


Akan halnya peningkatan, pengamalan dan penghayatan dalam memelihara kerukunan hidup antar umat beragama juga menjadi prioritas. Seiring kian kompleksnya persoalan kemanusiaan yang menuntut perhatian lebih lanjut melebihi persoalan kemanusiaan yakni persoalan agama itu sendiri, agar dapat hidup damai secara berdampingan, sehingga pada gilirannya membuat agama menjadi sesuatu yang hidup, mampu berdialog dengan budaya setempat, dan berfungsi menjawab pelbagai persoalan yang di hadapi umat.


Dalam kesempatan itu Drs. H. Zain Katoe (Walikota Parepare), menyatakan prioritas yang diberikan kepada Dep. Agama Kota Parepare teristimewa bahwa Kepala Kantor yang baru saja dilantik adalah seorang pegawai yang mengabdikan diri sudah sekian lama di Dep. Agama kota Parepare (ketika itu sebagai Kepala Sub. Bagian Tata Usaha) yang berarti tidak lagi memerlukan proses pengenalan, tapi langsung bisa action.


Meskipun Walikota Parepare tidak mempersoalkan putra dari luar kawasan Parepare yang menduduki pucuk pimpinan di setiap institusi yang ada di Kota Parepare karena memang Parepare masih berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) . namun siapa lagi yang bakal mengembangkan, memelihara serta melestarikan Kota Parepare kalau bukan masyarakatnya ???


Untuk memperlihatkan prestasi terbaik dan penghargaan, Walikota Parepare menitip pesan kepada Drs. H. Safaruddin, M. Ag kiranya dapat memperjuangkan penambahan Kuota Haji agar antrian panjang Calon Jama’ah Haji bisa diminimalisir. (diiringi tepukan riuh hadirin)Di bawah kepemimpinan yang di amanahkan kepadanya Drs. H. Safaruddin, M. Ag. disela jejak aktivitas rutinnya ke depan akan melakukan gebrakan selain melanjutkan dengan baik program – porgram kerja yang belum tuntas, juga melirik kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Dep. Agama Kota Parepare dilihatnya masih relatif minim.


Sehingga hal inilah yang akan coba di gali melalui Pelaksanaan Diklat Di Tempat Kerja, dengan menjaring kerjasama Depag dan Diklat Tehnis Keagamaan Makassar. (baca: pernyataan ini diungkapkan Ka.Kandep. Agama Kota parepare beberapa saat usai dilantik).Peningkatan kualitas SDM akan terus dilakukan dengan mengirimkan pegawai / karyawan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan sesuai kadar kebutuhan dengan melihat celah kelemahan misalnya ada pada tata kelola administrasi ataupun keprotokoleran maka skill dan pengetahuan pada bidang ini menjadi urgen.


Disamping itu pula peingkatan mutu dan kualitas pendidikan baik sarana maupun prasarana bagi guru – guru mutlak diperlukan.Adapun visi yang perlu dikembangkan terkait pelayanan terhadap peningkatan kerukunan hidup antar umat beragama, di mana suasana keberagamaan akhir – akhir ini kerap diramaikan oleh berbagai kejadian sebagai bagian dari euforia kebebasan, sehingga pada prinsipnya tidak ada diskriminasi.


Dalam hal ini, Depag. tidaklah memiliki wewenang untuk mempersalahkan ataupun menjustifikasi salah satu kelompok / kepercayaan / berbagai paham sempalan . hanya saja jika terjadi friksi atau benturan antar kelompok / kepercayaan /berbagai paham sempalan, maka Depag. akan terjun secara langsug ke lokasi . Kapasitas Depag. pada tataran ini adalah sebagai pembina.Style kepemimpinan yang diterapkan adalah mengamati watak dan karakteristik setiap pegawai / karyawan dalam hal kedisiplinan dan etos kerja terkait Tugas Pokok dan fungsinya (TUPOKSI) masing – masing.


Karena pada dasarnya ada saja yang memiliki mindset :- Tidak mau tahu tupoksinya,- Mengerti tupoksinya,- Memahami tupoksinya,- Punya motivasi untuk melaksanakan tupoksinya,- Punya tanggung jawab untuk melaksanakan tupoksinya, - Punya penghayatan untuk melaksanakan tupoksinya, dan tingkat tertinggi adalah,- Punya kebahagiaan , kepuasan , dan ikhlas dalam menyelesaikan tupoksinyaMasing – masing bentuk kepribadian tersebut membutuhkan model pendekatan secara proporsional, serta tidak menginginkan adanya kelompok – kelompok tertentu ataupun staf yang di anak tirikan atau di anak emaskan (baca; di istimewakan) karena lebih kepada keniscayaan egalitarianism.


Paling tidak gambaran kepemimpinan seperti ini memiliki visi ke depan yang jelas, memiliki kepribadian yang kuat, selalu bersikap idealis, bermartabat, percaya diri , memiliki rasa tanggung jawab serta kepedulian terhadap sesama dan senantiasa mendahulukan kepentingan umum. Terkait wewenang dan peran, dikatakan untuk mengaplikasikan keduanya tergantung situasi dan kondisi, wewenang adalah alat atau perangkat untuk mendukung pengejawantahan terlaksananya peran .


Bagaimanapun bentuk wewenang adalah merupakan amanah dari Allah SWT. Yang kelak dimintai pertanggung jawabannya. Menjadi pemimpin bukan penguasa, sebab penguasa berkarakter mengendalikan, _ berlandaskan kekuasaan dan penindasan, sementara pemimpin memberikan inspirasi, _ dan bertindak atas dasar kebijakan.


Selebihnya kami ucapkan selamat seraya menanti momentum – momentum baru yang tercerahkan lahir dari kepemimpinan Bapak Drs. H. Safaruddin, M. Ag. Amiin....Label: Selamat atas kepemimpinan baru

22 April, 2009

METODOLOGI ALA BAGHDADIYAH

SOSIALISASI METODOLOGI BAGHDADIYAH & IQRO'

Jelang April 2009 Seksi Penamas ( Pendidikan Agama Islam Pada masyarakan dan Pemberdayaan Masjid ) Departemen Agama kota Parepare ( Sul-Sel ) menggelar hajatan sosialisasi metodologi Baghdadiyah dan Iqro’ dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas serta pemahaman metodologi Baghdadiyah dan Iqro bagi guru mengaji tradisional Se- Kota Parepare.

Beberapa saat Drs. H. Safaruddin, M. Ag. Sebelum dinobatkan sebagai Kepala Kantor Departemen Agama Kota Parepare 15 April 2009, membuka acara secara resmi sembari mengungkapkan bahwasanya acara tersebut ditujukan agar suguhan materi dalam sosialisasi nantinya bisa dengan mudah diterapkan dan memahami bacaan – bacaan Al-Quran kepada peserta didik Tamaan Pembinaan Al- Quran..

Muhamad Nasir Saddu, S. Ag. Selaku nara sumber pada acara tersebut menguraikan bahwa ada banyak model dan bentuk metodologi dalam mempelajari Al-Quran, namun hingga era kontemporer saat ini belum ada metodologi terlengkap dan terbaik selain metodologi Baghdadiyah, dan juga belum pernah terdengar ada lembaga khusus yang menangani kursus mengaji.

Turut pula M. Nawawie Said, S. Ag. Selaku Kepala seksi Penamas menegasikan QS. Al- Hijr (15) : 9 – innaa nahnu nazzalnaa dzikra wa innaa lahu lahaafidzun .
”Sesungguhya Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan Kami pulalah yang akan menjaganya”. Penegasan ini menunjukkan bahwa Al-Quran senantiasa terjaga dari pemalsuan hingga akhir zaman.

Al-Quran merupakan Qalamullah sehingga tidak mungkin dipalsukan oleh makhluknya. Namun demikian bukan berarti tidak ada pihak – pihak yang tak bertanggung jawab berupaya untuk memalsukan Al-Quran , bahkan membuat ayat – ayat yang senada dengan Al-Quran .

Tidak hanya itu, sejak zaman Nabiullah Muhammad SAW. juga ada yang menjelek – jelekkan Firman Allah SWT. diantaranya, ada yang membuat syair – syair dengan meniru bunyi Surah Al-Kautsar. Ada pula orang – orang kafir yang mempertanyakan mengapa Allah SWT. menciptakan binatang kecil yang tidak bermanfaat bagi manusia seperti ; nyamuk.

Pertanyaan – pertanyaan seperti ini seolah meragukan kemurnian Al-Quran . QS. Al- Baqarah (2) : 26 – Innallaha laa yastahyi ayyadhriba matsalammaaba’udhatan famaa fawqahaa fa ammalladziina aamanuu faya’lamuuna annahul haqqu mirrobbihim wa ammalladzina kafaruu faquluna maadzaa aaradallahu bihadza matsalan wa yahdi bihi katsiran wamaa yadhillu bihi illal faasiqiin .
”Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu, adapun orang – orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah. Dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kevuali orang – orang yang fasik”.

Apa maksud Allah menciptakan perumpamaan itu ? tujuannya adalah agar manusia berpikir, sebab banyak dari mereka yang dengan perumpamaan menjadi sesat dan ingkar terhadap kekuasaan Allah. Karenanya kagiatan sosialisasi seperti ini harus mendapat respon positif dari seluruh umat Islam, termasuk pemerintah ( Depag) sebagai garda terdepan dalam menjaga kemurnian Al-Quran.
LENSA PENAMAS DEPAG PAREPARE ( SUL SEL )


Berdasarkan Surat Lembaga Pengembangan Tilawtil Quran ( LPTQ ) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 025/LPTQ.P/XII/2008 Tanggal, 30 Desember 2008 Perihal ketentuan pokok Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XX terbatas Tahun 2009 dengan pokok – pokok ketentuan persyaratan peserta sebagaimana diatur dalam pedoman Musabaqah Al- Quran Tahun 2006, sebagai berikut :
I. Waktu penyelenggaraan
MTQ Nasional XX Tahun 2009 akan diselenggarakan pada tanggal 6 s/d 11 Juni 2009.
II. Cabang / Golongan Musabaqah dan Peserta
A. Cabang Tilawatil Al-Quran terdiri dari :
Golongan Dewasa Putera dan Puteri
Umur maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari atau sudah menikah
B. Cabang Hifzh al Quran terdiri dari
1. Golongan 1 Juz dan Tilawah putera dan puteri
Umur maksimal 14 tahun 11 bulan 29 hari
2. Golongan 5 Juz dan Tilawah putera dan puteri
Umur maksimal 16 tahun 11 bulan 29 hari
3. Golongan 10 Juz putera dan puteri
Umur maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari
4. Golongan 20 Juz putera dan puteri
Umur maksimal 21 tahun 11 bulan 29 hari
3. Golongan 30 Juz putera dan puteri
Umur maksimal 23 tahun 11 bulan 29 hari atau sudah menikah
C. Cabang Tafsir Al-Quran terdiri dari :
Golongan Bahasa Arab deserta hafalan 30 Juz dan Tafsir Juz XXIX putera dan puteri.
Umur maksimal 23 tahun 11 bulan 29 hari.
D. Cabang dan golongan yang dimusabaqahkan di daerah dapat disertai dengan MTQ / STQ sebelumnya
III. Sistem Musabaqah
Musabaqah diselenggarakan dalam satu babak dengan sistem gugur
IV. Materi (Maqra/Soal) dan waktu tampil
A. Cabang Tilawah Al-Quran
Golongan Dewasa
a. Materi bacaan dari Juz 1 s/d Juz 30
b. Lama penampilan : 9 s/d 10 Menit



B. Cabang Hifzh Al-Quran
1. Golongan 1 Juz dan Tilawah
a. Materi Tilawah Juz 1 s/d Juz 10, untuk hafalan adalah salah satu dari Juz 1 atau Juz 30.
b. Lama penampilan 7 – 8 menit untuk tilawah, untuk hafalan 3 ( tiga ) pertanyaan, masing – masing 5 – 7 baris setiap jawaban.
c. Penentuan maqra, tilawah, paling lambat 16 jam sebelum acara penampilan. Paket soal hafalan diberikan pada saat akan naik mimbar.
d. Teknis penampilan dimulai dengan tilawah dilanjutkan tahfish
2. Golongan 10, 20 dan 30 Juz :
a. Materi hafalan masing – masing Juz 1 s/d Juz 10, Juz 1 s/d Juz 20 dan Juz 1 s/d Juz 30.
b. Lama penampilan, menjawab 5 (lima) pertanyaan dengan masing – masing jawaban 10-12 baris setiap jawaban.
c. Penentuan paket soal diberikan pada saat akan naik mimbar
C. Cabang Tafsir Al-Quran
Golongan Bahasa Arab (putera dan puteri)
Juz XXIX deserta hafalan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Materi hafalan, sama dengan golongan 30 Juz pada cabang hifzh Al-Quran.
b. Lama penampilan :
- Hafalan, sama dengan golongan 30 Juz cabang hifzh Al-Quran
- Tafsir, selama kurang lebih 30 menit.
V. Pendaftaran Peserta
A. Pendaftaran
1. Pendaftaran awal, dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan musabaqah dan persyaratannya cukup hanya dengan melampirkan keterangan domisili dan Akta Kelahiran.
2. Pendaftaran ulang dilakukan paling lambat 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan musabaqah.
3. Pendaftaran ulang dilakukan oleh peserta yang bersangkutan dengan membawa mandat masing – masing cabang dan memperlihatkan bukti-bukti asli persyaratan administrasi, disampaikan kepada Tim Pendaftaran dari LPTQ Tingkat Nasional dan Panitia Penyelenggara.
VI. Sanksi - Sanksi
A. Persiapan
1. Peserta yang tidak memenuhi persyaratan tidak mendapat pengesahan dan tidak berhak untuk tampil.
2. Peserta yang diketahui menggunakan persyaratan palsu seperti manipulasi umur, tempat tinggal dan lain – lain gugur hak tampilnya.
B. Pelaksanaan
Peserta yang tampil dan melanggar ketentuan tampil dianggap gugur penampilannya.
VII. Penentuan Peserta Terbaik
1. Peserta terbaik adalah urutan tertinggi perolehan nilai.
2. Apabila 2 (dua) orang atau lebih peserta yang memperoleh jumlah sama, maka penentuannya sebagai berikut :
a. Cabang tilawah ditentukan secara berurut nilai tertinggi tajwid, kemudian lagu dan suara, apabila masih sama dimungkinkan adanya juara kembar.
b. Cabang Hifzh Al-Quran
1). Golongan : 1 Juz dan 5 Juz penentuannya secara berurut pada nilai tertinggi kelompok tahfizh, apabila pada kelompok tersebut sama, maka penentuannya pada nilai tajwid pada kelomopk tahfizh. Apabila masih sama, ditentukan nilai tajwid pada kelomopk tilawah. Apabila tetap sama dimungkinkan adanya juara kembar.
2). Golongan : 10, 20 dan 30 Juz penentuannya secara berurut pada nilai tertinggi tajwid pada kelompok tahfiz. Apabila masih sama dimungkinkan adanya juara kembar.
VIII. Penjadwalan Penyelenggaraan MTQ/STQ Tingkat daerah
Untuk menghadapi STQ Nasional Terbatas XX Tahun 2009 Di Yakarta perlu ditetapkan jadwal penyelenggaraan MTQ/STQ Tingkat Daerah dengan ketentuan sebagai berikut :
1. MTQ / STQ Kabupaten / Kota mulai Bulan Januari s/d Februari 2009
2. MTQ / STQ Provinsi mulai Bulan Maret s/d April 2009
VIX. Kedatangan Peserta di asrama Haji Pondok Gede Jakarta tanggal 04 Juni 2009 .Puku : 12.00
IX. Kafilah yang ditanggung oleh Panitia Penyelenggara.
a. Peserta yang akan tampil bila mengikuti semua cabang dan gologan = 14 Orang
b. Pelatih (Tilawah, Tafsir, Tahfizh masing – masing 1 orang) = 3 Orang
c. Ketua Kafilah = 1 Orang

Jumlah = 18 Orang
LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QURAN TINGKAT KOTA PAREPARE
Ketua Sekretaris
Drs. H. Hamka, M. Ag M. Nawawie Said, S. Ag

13 April, 2009

Pembinaan Qori' - Qori'ah Kota Parepare


PEMBINAAN QORI' - QORI'AH SE - KOTA PAREPARE


Bertadarrus Al-Quran salah satu hal yang sangat dianjurkan, namun apabila kegiatan pembinaan Qori’ – Qori’ah tersebut sekaligus dapat menuai prestasi niscaya akan lebih bermakna. Untuk itulah Seksi Penamas Departemen Agama Kota Parepare awal Mei 2009 mengadakan kegiatan pembinaan Qori’ – Qori’ah Se- Kota Parepare yang berlangsung di Masjid Al- Adawiyah Depag.

Para peserta Pembinaan Qori’ – Qori’ah dimandatir sebagai wakil dari masing – masing Kantor Urusan Agama Kecamatan Ujung, Soreang . dan Bacukiki. Dalam kesempatan itu,
Drs. H. Safaruddin, M. Ag (Kepala Kantor Departemen Agama Kota Parepare) membuka secara resmi acara tersebut dan menaruh harapan kepada peserta Qori’ – Qori’ah Se- Kota Parepare agar lebih tekun berlatih berbagai jenis lagu khusus untuk bacaan Al-Quran, sekaligus mengasah kemampuan membaca Al-Quran melalui lantunan ayat – ayat Suci.

M. Nawawie Said, S. Ag ( Kasi Penamas) , turut menguraikan bahwa Al-Quran berbeda dengan kitab lainnya, termasuk buku – buku yang ditulis oleh penulis kenamaan sekalipun. Tidak akan pernah mampu menghafal keseluruhan isi buku yang ditulisnya sendiri. Termasuk tanda titik dan koma, inilah salah satu bukti kemukjizatan dan kezakralan Al-Quran. Selanjutnya upaya – upaya pemeliharaan Al-Quran dari pemalsuan terus dilakukan baik melalui kegiatan pembinaan Qori’ – Qori’ah sekaligus sebagai ajang membina bibit – bibit unggul yang berkualitas bagi Qori’ – Qori’ah.

Drs. Sudirman Semma selaku pembina menjelaskan, munculnya berbagai macam dialek bacaan ( qira’ah) Al-Quran tentunya bukan sebuah halangan dalam memelihara dan melestarikan Al-Quran, sebab dengan adanya dialek yang berbeda, sumbernya tetap satu yaitu Al_Quran, dan selama makharijul huruf ( cara pengucapannya ) benar tentu saja hal tersebut tidak menjadi masalah.

Seleksi Tilawatil Quran Tingkat Kota Parepare

ANOTASI SELEKSI TILAWATIL QURAN ( STQ ) TINGKAT KOTA PAREPARE

Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Kota Parepare adalah salah satu bentuk musabaqah menekuni Al-Quran yang merupakan sebaik – baik ibadah dan sebesar – besar kedekatan seorang hamba kepada Sang Khaliq (Allah SWT.),dalam Al-Quran Allah SWT. telah menyimpan semua jenis ilmu ; ada hukum , syari’at, perumpamaan dan kebijakan, nasihat , sejarah juga cerita.

Tidak ada sesuatupun aturan hidup kecuali Allah sudah menjelaskan. Siapapun yang senantiasa bersama Al-Quran niscaya dekat dengan Allah SWT. merekalah yang termasuk manusia paling berhak untuk mendapatkan penghormatan, kemuliaan dan sebaik – baik manusia sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan ra.

”Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya” (HR.Bukhari).

Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid (Penamas) adalah Salah Satu Seksi yang ada di Departeman Agama Kota Parepare kerjasama Pemda Kota Parepare menggelar Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Kota Parepare Kamis, 05 April 2009 tepat pukul. 10.15 bertempat di Masjid Al-Adawiyah, Jl. Jenderal Sudirman.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum LPTQ mewakili Drs. H. Hamka Karim, M. Ag (Plh. Kepala Kantor Departemen Agama – saat ini sebagai KABAGSET Kantor Wilayah Depag Provinsi Sulawesi Selatan ) Kota Parepare menyemangati, para peserta Lomba STQ bersungguh hati meraih predikat terbaik sebagai bekal belaga di tingkat Provinsi, Nasional bahkan ke level Internasional sekalipun.

Lebih lanjut Drs. H. Safaruddin, M. Ag (Kasubag. TU. Depag Parepare) saat membuka secara resmi acara tersebut, menyampaikan bahwa para pelantun ayat – ayat Suci Al-Quran ibarat cahaya yang secara teus - menerus memberi pencerahan bagi masyarakat dan bangsa.

Karenanya beberapa ayat dalam Al-Quran secara gamblang menjelaskan fungsinya sebagai ”petunjuk bagi orang yang bertaqwa” (QS. Al-Baqarah [2] :2). Petunjuk bagi manusia ”agar selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al-Baqarah [2] :186). ”petunjuk dan Rahmat bagi kaum yang beriman ” (QS. An-Nahl [16] :64), ”dan obat penawar bagi penyakit – penyakit” (QS. Yunus [10] :57),
ungkap M. Nawawie Said, S. Ag. (Kasi. Penamas Depag Parepare) selaku sekretaris LPTQ Kota Parepare.

Penamas bertekad membangun keagungan Al-Quran melalui sebentuk kegiatan Seleksi Tilawatil Quran sebagai ajang bagi Qori’ / Qori’ah agar ajaran yang terkandung dalam Al-Quran terejahwantahkan secara berkualitas, melalui proses membaca lafal (tilawah), memahami (tafahum), menginternalisasi (tadabbur) pemahaman terhadap Al-Quran ke dalam kebersadaran diri serta mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari – hari ( tajsim), seraya menjadikan Al-Quran sebagai acuan dalam segala aspek.

Beberapa Panitia yang turut aktif berpartisifasi dalam kegiatan STQ diantaranya :
- Thahir Laente, SE (Kabag. Kesra Pemkot Parepare)
- M. Taufiq Thahir, S. Ag
- Iriani Ambar

Turut pula hadir para Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan ;
- H. Naharuddin, S. Ag. (Ka. KUA. Kec. Bacukiki)
- Drs. Amin Iskandar, MA (Ka. KUA. Kec. Ujung)
- Drs. Mas’ud Syafie, MA (Ka. KUA. Kec. Soreang)
memberi support bagi masing – masing Qori’ / Qori’ah yang mereka utus.

Sejumlah Dewan Hakim yang diberi hak khusus memberi penilaian terhadap Qori’ / Qori’ah adalah :


1. Dra. Hj. Rosmiati Bidang : Tajwid

2. Ir. Hasyim : Fashaha

3. Drs. Sudirman Semma : Lagu / Suara

4. Dra. Hasnah Nurdin : Adab Tilawah


Qori’ / Qori’ah yang berhasil menyabet kejuaraan STQ Tingkat kota Parepare ;

1. Drs. Sudirman _Tilawah Tingkat Dewasa _ Juara I (Qori’ )

2. Hamka, S. Pd.I _Tilawah Tingkat Dewasa _ Juara II (Qori )

3. Mustafa _Tilawah Tingkat Dewasa _ Juara III (Qori’)

4. Hj. St. Khadijah _Tilawah Tingkat Dewasa _ Juara I (Qori’ah)

5. Umrah _Tilawah Tingkat Dewasa _ Juara II (Qori’ah)

6. Nurul HasanahDrs _Tilawah Tingkat Dewasa _Juara III (Qori’ah)

Resolusi Nista

KENISTAAN ABORSI RESOLUSI
Oleh : Iriani Ambar (Parepare- Sulsel)


A. P E N D A H U L U A N

Embriologi resolusi adalah ungkapan paling konyol bagi Gaza, Palestina. Resolusi tetaplah sebuah omong kosong belaka, kendati lahir dari lembaga dunia sekaliber PBB ( Persatuan bangsa – Bangsa ). Sekali waktu Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi 3379 yang memuat bahwa Zionisme adalah bentuk rasisme. Diantara 72 negara turut mendukung resolusi tersebut, 35 menolak dan 35 abstain, sementara resolusi 4686 yang berisi penarikan resolusi 3379 adalah hal yang amat mencengangkan, peta suara berubah drastis, 111 suara yang mendukung penarikan resolusi 3379, hanya 25 suara yang menolak, kemudian menjadilah Zionisme sebuah gerakan warga dunia yang absah .
Resolusi tidak punya kekuatan penggerak hati dan sukar untuk dipahami. Ada lima lusin resolusi PBB yang mengecam, mengutuk, menuntut Israel atas kejahatan yang dilakukan di wilayah Arab, terutama di Palestina, Lebanon dan Suría. Tak ada satupun resolusi yang ditaati dan tidak satu negarapun mampu mendesakkan penaatannya. Bahkan resolusi tersebut ádalah barang mandul, amat mudah gugur, hanya sempat menjadi janin dan dalam banyak peristiwa justru tak pernah lahir.
Aborsi resolusi sah ketika melalui lembaga bernama Veto , yakni hak yang hanya di miliki oleh lima negara, di mana rancangan resolusi atas perilaku kejahatan Israel ádalah pemegang rekor aborsi yang merupakan berkah dari hak veto Amerika Serikat, dan pemerintah Amerika Serikat seolah menutup mata atas skandal Genosida ( Pembantaian massal ) hanya dalam sepekan terakhir beberapa waktu lalu, 428 orang wafat akibat serangan keji Israel, dan dari jumlah tersebut, 68 adalah anak – anak , 33 orang ádalah perempuan, dan 2.200 orang yang mengalami cedera.

B. RESOLUSI ALA YAHUDI

Resolusi gampang terlupakan dan hanya terlihat hebat jika bernomor 1737 menyangkut program nuklir Iran. Resolusi PBB bernomor 465 Tahun 1980 jelas – jelas mengharuskan Israel keluar dari jalur Gaza, Tepi Barat Yerussalem Timur dan Daratan Tinggi Golan. Resolusi tersebut menyatakan Israel tidak punya hak atas wilayah yang dicaplok pada perang 1967, yang terjadi kemudian pembangunan pemukiman Yahudi tetap berlangsung di atas wilayah tersebut, sementara komunitas Palestina harus hidup dalam sekat – sekat.
Pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah illegal, meski telah mendapat kecaman dalam lusinan resolusi PBB. Orang – orang sering merasa memiliki dunia dan mendukung apapun tindakan Israel di Tanah Palestina. Via internet penulis menemukan tulisan John Rose ” why Zionism is wrong ”, beliau adalah dosen sosiologi pada Southwark College Universitas metropolitan London. John Rose secara terang – terangan menentang proyek Zionism yang ekspansionis dengan mengorbankan komunitas Arab.
Pada tahun 1948 negara Israel berdiri dengan sepenuhnya mendapat dukungan Inggris, setelah 30 tahun sebenarnya di dahului oleh deklarasi Balfour Nov 1917, dan pada suatu saat kelak negara Zionis harus menjadi kenyataan. Adalah Arthur James Balfour ( 1848 – 1930 ) dari partai konservatif pernah menjabat perdana menteri Inggris dan sebagai menteri luar negeri pada saat deklarasi Balfour dikeluakan, dengan memaklumatkan sebuah janji bahwa di tanah Palestina akan didirikan sebuah negara zionis dan atas upaya Balfour mendapat dukungan dari beberapa negara Barat khususnya Amerika Serikat.
Dengan demikian Inggris sangat berjasa bagi berdirinya negara Israel di tengah bangsa Arab yang kerap tidak berdaya akibat perpecahan yang selalu saja melanda mereka. Ideologi resmi negara Israel, Zionisme menjadi malapetaka baik bagi orang yahudi maupun bagi orang Arab, yang abai terhadap sejarah hidup berdampingan secara damai, ketika itu merupakan norma di seluruh Timur Tengah.

C. KARAKTERISTIK YAHUDI
Zionisme mengklaim , bahwa orang Yahudi punya hak untuk kembali ke tanah Palestina di mana agama Yudaisme berkar dengan tujuan menciptakan sebuah negara Yahudi eksklusif, akan halnya pengakuan Zionis bahwa imperium Romawi telah meruntuhkan wilayah Yahudi di Yerussalem pada Tahun 70 M. Sementara kenyataannya, sebagian besar pemukiman orang - orang Yahudi telah ada di luar tanah Palestina sepanjang masa imperium Romawi dan sesudahnya, diaspora Yahudi telah berkembang dan terdapat misalnya: pusat kerajinan tangan di Kota Iskandaria, Mesir, jauh sebelum berdirinya imperium Romawi.
Disamping itu, juga terdapat pusat agama Yahudi di Babilonia mulai 500 Tahun sebelum imperium Romawi dan masih berlangsung ratusan tahun sesudahnya. Kehidupan orang Yahudi di lingkungan non – Yahudi telah membentuk basis yang real dan dinamis terhadap sejarah Yahudi.
Pada abad pertengahan orang Yahudi memiliki peran dagang perekonomian yang istimewa, namun tidak di izinkan punya tanah sebagai tempat mukim . akan tetapi sebagai pedagang dan saudagar orang – orang Yahudi melayani perekonomian feodal secara tertutup. Di era pencerahan dan revolusi Amerika dan Prancis pada abad ke 18 telah meletakkan dasar dalam mengatasi kecenderungan anti semitisme, dan revolusi tersebut menjamin hak – hak yang sama dan resmi bagi orang – orang Yahudi.
Gesekan antara Yudaisme yang terbebaskan dan gerakan pencerahan melahirkan pemikiran – pemikiran besar Eropa abad ke 19 dan awal abad ke 20 seperti ; Karl Marx, Sigmund Fred, Albert Einstein, dan menjadilah kultur Eropa diperkaya oleh sumbangsih pemikiran para tokoh Yahudi tersebut.
Salah seorang aktivis perdamaian Cristian Peacemaker Teams ( CTP ) berkewargaan Amerika Serikat penganut Kristiani Arthur. G. Gish, menuangkan pengalamannya dalam buku Hebron Journal mengungkapakan bahwa, aktivis Hamas melakukan hal yang tidak berkait dengan kekerasan, mealainkan mendirikan rumah sakit, klinik, memberi bantuan makanan bagi yang memerlukan dan memiliki integritas.
Kemenangan Hamas pada pemilu beberapa tahun lalu, bukan Muslim saja tetapi orang – orang sekuler dan Kristen banyak yang memilih Hamas karena kejujuran yang dimiliki. Jikapun ada yang mengatakan Hamas adalah kelompok teroris ulung, justru Israel adalah kelompok teroris sejati.
Dalam soal Palestina, Barack Obama (sebagai kandidat Presiden dari Partai Demokrat ketika itu ) saat perjamuan di washington DC. American Israel Public Affairs Commitee (AIPAC) berujar; seluruh Yerussalem milik Yahudi dan tidak bisa dipecah. Secara politik yahudi memberikan suara kepada partai demokrat, sementara Kristen – Zionism memberi dukungan terhadap partai Republik . kedua partai tersebut punya komitmen tinggi kepada Israel.
Israel terkenal dengan kecenderungan melakukan kezaliman dan selalu mengingkari janji, candu menyekutukan Allah kendati baru saja melihat Kebesaran dan Kekuasaan Allah membelah laut merah saat mereka menyeberanginya. Baru saja lolos dari kejaran Fir’aun, mereka melihat sekelompok manusia menyembah sapi , merekapun tergoda untuk meminta kepada Nebi Musa as. Agar membuatkan Tuhan sebagai sekutu Allah. Secara jelas QS. Al- A’raaf (7) : 138 membongkar perilaku Yahudi tersebut.

D. P E N U T U P
Sekelumit karakter bangsa Yahudi menyiratkan bahwa bangsa tersebut tidak bersyukur terhadap berbagai nikmat yang Allah berikan, khususnya nikmat kehidupan para Nabi dari keturunan mereka serta berbagai kelebihan dan keistimewaan yang dianugerahkan , dan juga kufur terhadap nikmat kemerdekaan berhasil terselamatkan dari penjajahan, pembantaian dan kejahatan Fir’aun.
Perilaku tidak normal bangsa Yahudi membunuh para Nabi, membangkang terhadap perintah Allah jika ajaran yang dibawa tidak sesuai keinginan dan hawa nafsu Yahudi, menyembunyikan yang haq, mencampuradukkan antara yang haq dan yang bathil, menyuruh bansa lain berbuat baik, namun mereka tidak melakukan. Intinya Israel adalah bangsa yang tidak beradab. Lantas bagaimana mungkin menaruh harapan terhadap bangsa yahudi untuk bisa beradab terhdap manusia lain, khususnya terhadap kaum Muslim di Palestina ???
Lembaga dan dunia internasional telah menunjukkan kegagalan mendalam untuk menghentikan kebrutalan dan kebiadaban Israel di Palestina . PBB, Uni Eropa, dan Negara – Negara Islam ( OKI ) turut membiarkan pembantaian ratusan orang tak berdaya, tidak hanya menghancurkan rumah – rumah, tetapi juga menewaskan anak – anak dan kaum ibu.
Dunia masih belum berubah, PBB masih mandul, hegemoni Amerika masih berdiri tegak, dan Dunia Arab semakin tak berdaya. Adalah sebuah ilusi jikalau dikatakan Cina , Rusia, Uni Eropa serta Timur Tengah tampil sebagai kekuatan baru dunia, menggerus hegemoni Amerika, pada kenyataannya nyaris tidak bisa berbuat dan menjadi penonton melihat Palestina dimusnahkan .
Saatnyalah yang tepat bagi seluruh bangsa – bangsa dunia yang menentang kejahatan kemanusiaan untuk kembali menyerukan reformasi PBB. Suka atau tidak suka, PBB tidak menjalankan fungsinya secara benar. Indonesia mutlak menjadi pelopor reformasi PBB sebagaimana saat melakukan desakan perubahan di tubuh IMF dan Bank Dunia .
Penggunaan hak veto segelintir negara besar harus dihapuskan. Kantor pusat PBB tidak lagi berada di negeri penjajah Amerika, tapi mutlak dan harus dipindahkan ke negeri yang lebih menghormati dan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan. Cara – cara luar biasa pun harus digunakan, embargo ekonomi, khususnya dalam perdagangan energi, transaksi finansial, dan pertanian dengan Israel dan Amerika Serikat harus diwujudkan. Seruan Mahatir Mohammad agar dunia Muslim tidak lagi menggunakan dollar As dalam perdagangan patut dikedepankan agar kegetiran segera berlalu.
Selanjutnya guna melengkapi khazanah informasi ini bisa saling berkunjung melalui
Blog ini

MENTALITAS JALAN PINTAS

MENTALITAS JALAN PINTAS
Oleh : Iriani Ambar (Parepare-Sulsel)

A. P E N D A H U L U A N

Sepanjang hidup manusia ingin dapat membuat keputusan – keputusan yang baik, memahami kenyataan seutuhnya secara benar dan jelas agar dapat mengambil keputusan mengenai apa yang harus dilakukan. Dengan demikian mencintai kebenaran dan kejelasan akan menjadi kritis dan tidak menerima begitu saja pendapat yang disodorkan.
Bersifat kritis, tidak hanya terhadap pendapat orang lain tetapi juga terhadap pendapat sendiri, senang menerima kritikan orang lain, gemar mengemukakan pendapat, dengan harapan orang lain berkesempatan memberikan kritik atau saran. Sikap kritis terhadap diri sendiri memunculkan perasaan bahwasanya manusia adalah lemah dan mudah membuat kesalahan, sembari mencari kebenaran secara terus menerus sehingga perasaan lemah dan salah akan mendorong sebuah kemajuan.
Peristiwa di mana manusia menjalani hidup kurang efektif, tidak selamanya is some thing technically / strategically wrong. Bisa disebabkan oleh faktor over burden ( ketidakmampuan) . halangan ( barrier ) dalam menjalani hidup di mana 80 % energi yang terkerahkan namun hasil sasaran yang diperoleh hanya 20 %. Padahal selaiknya energi yang dikeluarkan 20 % dengan capaian hasil 80 % .
Menjadi manusia efektif ternyata tidak saja menuntut optimalisasi keunggulan semata, melainkan ada kebutuhan lain yang sebesar optimalisasi yakni ; menyingkirkan penghalang yang bisa jadi menghambat potensi untuk dapat berfungsi sebagaimana yang diinginkan, sehingga menjadi kurang efektif dan banyak menelan pemborosan energi, waktu dan konsentrasi.
Ibarat sebuah wadah, jika air tidak mengalir selancar yang seharusnya terjadi berarti terdapat kemungkinan there jadi wadah tersebut bocor dan membuat kucuran air membanjiri tempat lain yang tidak diinginkan atau aliran air terhalang oleh tumpukan benda – benda kecil. Pertanyaannya kemudian adalah wujud konkrit seperti apa yang bisa mengimbangi barrier tersebut ?

B. K E T E R B I A S A A N
Setelah mengeluarkan pendapat tentang The Seven Habit – The Most Effective People, Covey menemukan hubungan korelatif antara keterbiasaan efektif dan tingkat aktualisasi dalam diri manusia terdapat tujuh kemampuan dasar yang berasosiasi dengan model pembiasaan menurut kontinum tertentu antara lain :
1). Kebersadaran diri ( Self awareness ), 2). Imajinasi, 3).Kemauan ( will power ),
4). Mentalitas berlimpah, 5). Keberanian , 6). Kreativitas , 7). Pembaruan,
sementara keterbiasaan manusia efektif adalah, 1). Proaktif , 2). Berawal dari tujuan akhir (begin with the end ) , 3). Mengutamakan yang utama (first thing first), 4). Berpikir menang – menang (think win – win ) 5). Memahami lebih dulu (seak first to understand), 6). Sinergisitas , 7). Mengasah gergaji ( sharpen the saw ) .(baca: penulis teringat pernyataan tersebut pernah diungkap oleh Bapak H. Darwis Hamzah,M.Pd selaku Nara Sumber pada Diklat Pembina Kemasjidan).

C. KEBERSADARAN DIRI - PROAKTIF

Kebersadaran diri adalah kemampuan kunci untuk memahami orang lain dan dunia ini, bahkan merupakan pintu untuk mengenal di mana sebenarnya keunggulan dan kelemahan diri. Dengan kebersadaran diri yang tinggi maka manusia mantap menginjak realitas bumi dan tidak ragu – ragu dalam bertindak.
Apabila kemampuan kebersadaran diri diaktualkan secara optimal akan membuahkan keterbiasaan efektif, berupa proaktif: memiliki kemampuan untuk memilah respon yang tepat dan jitu ataupun dalam bentuk menentukan keputusan. Dikatakan keterbiasaan efektif, karena nyaris semua persoalan tidak ada yang membingungkan jika ditangani oleh orang yang berkapasitas mampu mengambil keputusan.
Kualitas menjadi pengambil keputusan seperti inilah yang tidak dimiliki oleh orang dengan kebersadaran diri setengah – setengah. Pada level aktualisasi kemampuan yang rendah, pembiasaan hidup yang dihasilkan kurang efektif, yakni keterbiasaan reaktif – tidak memiliki kemampuan memilah, dibentuk oleh bagaimana orang lain dan keadaan membentuknya.
Pada tataran ini semua persoalan besar / kecil akan menjadikan diri bingung, terombang – ambing, bahkan bisa jadi kurang mengetahui pangkal persoalan mana yang prioritas utama, besar, dan kecil. QS. Al-Ankabut (29) : 3 menegaskan - walaqad fatannalladziina min qablihim falaya’lamannallahulladziina shadaquu walaya’lamannal kaazibiin “ Dan sungguh, kami telah menguji orang – orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang – orang yang benar dan pasti mengetahui orang – orang yang dusta”. QS. Al- Baqarah (2) : 139 – wa nahnu lahu mukhlishun “ dan Kepada – Nya lah kami mengikhlaskan hati”.

D. IMAJINASI DAN TUJUAN AKHIR
Kemampuan berimajinasi, ketika diaktualkan secara optimal dengan petunjuk kebersadaran dan prinsip akan menghasilkan keterbiasaan hidup yang bermuara pada petunjuk akhir / kepentingan misi. Manusia yang imajinasinya terlatih pada level tinggi tidak mudah tergoyah oleh berbagai bentuk distraksi dari luar dan dari dalam ,dan tidak mudah kalut oleh kegelapan realitas temporer. Kondisi internal yang tercerahkan inilah menjadikan diri manusia berada di atas realitas.
Sebaliknya pada level aktualisasi kemampuan rendah, di mana manusia yang membiarkan imajinasinya liar kemana – mana tanpa kebersadaran diri atas prinsip yang jelas akan menghasilkan cetakan keterbiasaan hidup yang tidak berbentuk, sudah kemana – mana tapi tidak menemukan apa – apa (sense of futility about goal)
Berimajinasi liar bisa terjadi kapanpun dan di manapun yang dilazim dikenal dengan aktivitas ”ngelamun” , secara permukaan sulit dibedakan antara orang ngelamun dan orang yang melatih imajinasi dengan bervisualisasi kreatif tetapi dalam hitungan yang kesekian kali perbedaan itu akan sebesar kemutahiran kreasi. Tidakkah semua temuan tehnologi berawal dari imajinasi ? ? ?

E. KEMAUAN - MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
Kemampuan manusia berupa kemauan, apabila teraktualkan secara optimal akan menghasilkan keterbiasaan hidup teratur, mengutamakan yang utama, dan penuh kedisiplinan dalam membuat tata letak antara prioritas utama kepentingan dan urgensitas. Keteraturan dan kedisiplinan tidak dapat diraih tanpa kemauan keras untuk berebut tanggung jawab. Bagi manusia yang paham tata letak dan mengutakan yang utama akan menjadikan pembiasaan hidupnya efektif.
Pada tataran aktualisasi rendah akan melahirkan keterbiasaan hidup mentalitas jalan pintas (the simple answer) menolak tanggung jawab hidup sehingga tidak terjadi keteraturan, membesar – besarkan hal kecil, dan mengabaikan hal yang menjadi benih peristiwa besar. Manusia pemalas tidak berarti hidupnya efektif, meski menolak bertanggung jawab karena pada dasarnya hidup ini tidak memberi pilihan antara bertanggung jawab atau tidak, melainkan harus bertanggung jawab.

F. MENTALITAS BERLIMPAH – BERPIKIR MENANG
Kemampuan mentalitas atau kapasitas mental yang teraktualkan secara optimal, membuahkan pembiasaan berpikir menang dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Mentalitas berlimpah akan menghasilkan karakter kepribadian berprinsip, menjadikan sumber keberlimpahan, kemakmuran dan keamanan.
Jika dikaitkan dengan kecerdasan emosional, maka tingkat kecerdasan yang tinggi akan mampu memproduksi kebahagiaan dari dalam sehingga berkuranglah tingkat dependensi terhadap sumber kebahagiaan dari luar. Semakin kuat manusia memegang principle – centered ( berpusat pada prinsip hidup ) , maka semakin mudah manusia tersebut mengalirkan rasa cinta / penghargaan kepada manusia lain. Karenanya mentalitas berlimpah akan menghasilkan profit and power bagi manusia yang bermentalitas kerdil.




G. KEBERANIAN – MEMAHAMI LEBIH DULU
Optimalisasi kemampuan keberanian akan membuahkan kebiasaan efektif yang membutuhkan keberanian dengan pertimbangan memahami lebih dulu adalah kebiasaan empati bukan simpati.

H. KREATIVITAS - SINERGISITAS
Kemampuan beraktivitas akan menciptakan keunggulan sinergis dari perbedaan atau persamaan dan merupakan manisfestasi kebersadaran inti dan tidak dapat diraih dengan pendewasaan posisi. Salah satu karakteristik sinergis adalah terciptanya saluran komunikasi diantara respecfull mind yang berinteraksi untuk menemukan kompromis dan kerjasama. Kenyataan kerap mengajarkan bahwa pada akhirnya kerjasama yang diolah dengan kreativitas akan menuai keunggulan melebihi confrontation.

I. PEMBAHARUAN – MENGASAH GERGAJI
Kebiasaan mengasah gergaji dihasilkan dari kemampuan pembaharuan diri yang diaktualkan secara optimal. Mengasah gergaji ( pengembangan diri ) dapat mengurangi kemungkinan yang menyebabkan kegagalan atau kelambanan menyelesaikan masalah akibat perubahan keadaan, dan yang merupakan siksaan terberat adalah ketidaktahuan.
Perubahan adalah inovasi, improvisasi, pembelajaran. Kemampuan pembaharuan yang tidak teroptimalkan akan membuat diri terperosok dalam sistim hidup yang tertutup, gaya hidup gelap dan hanya akan mewariskan ketertinggalan dari kemajuan zaman, mentalitas kerdil dan ketidaktahuan akan perkembangan informasi.

H. PENUTUP
Orang – orang optimis berdiri setelah jatuh, senantiasa mengambil pelajaran dari kegagalan kemudian bangkit memperbaiki diri, sedang orang pesimis jatuh setelah bangkit, meratapi nasib, menyalahkan orang lain dan bahkan kerap menjadi terlantar, terkurung dalam penjara yang diciptakan sendiri. Negara yang kuat dan besar justru terlahir dari orang – orang optimistis, yakin akan masa depan dan berpikiran positif.
Diyakini bahwasanya tulisan ini masih punya kelemahan – kelemahan, penulis berharap kiranya ada pembaca yang bersedia membenahi kelemahan –tersebut dan saling berbagi menularkan info melalui blog ini